Saturday, April 21, 2007

Apa seh Autis??

Autisme adalah gangguan perkembangan yang luas dan berat (pervasif) yang gejalanya mulai tampak pada anak sebelum usia 3 tahun. Gangguan perkembangan ini mencakup komunikasi, interaksi, dan perilaku. Penyebabnya adalah gangguan pada perkembangan susunan saraf pusat yang mengakibatkan terganggunya fungsi otak.

Anak autis yang masih muda dan tidak memiliki retardasi mental memiliki kemungkinan besar untuk berkembang dalam bidang akademik namun memiliki nada bicara dan kemampuan yang kurang untuk bernegosiasi dalam hal emosi pada masa kanak-kanak. Anak masih belajar untuk mengikuti aturan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ketika anak mulai beranjak dewasa, kebanyakan dari mereka tetap stabil dalam kemampuan intelektualnya, sedikit orang yang mengalami peningkatan dalam IQ, dan lebih sedikit lagi yang mengalami penurunan IQ.

Perkembangan bahasa pada anak autis dimulai ketika mereka masih kanak-kanak dengan mengucapkan babling. Kemudian pada usia 2 tahun anak mengalami kemunduran dalam penggunaan bahasa. Pada usia 4 dan 5 tahun, anak mulai mengalami perkembangan yang cukup lambat dalam bahasa. Ia mulai mengenal kata dan mengucapkan kata namun tidak menggunakan kata-kata tersebut untuk komunikasi. Biasanya mereka hanya echolalia. Ketika dewasa, mereka mengalami perkembangan dalam bahasa dan mulai menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi meskipun masih terbatas. Beberapa dari mereka tetap tidak berkembang dalam hal bahasa. Biasanya hal itu berlaku bagi orang dengan severe autism.

Perkembangan sosial pada anak autis juga mengalami hambatan. Pada usia beberapa bulan tampak tidak tersenyum. Pada usia satu tahun anak terlihat kaku ketika dipeluk dan tampak tidak tertarik dengan mainan bayi seperti “Ci luk ba”. Selain itu anak merasa tidak cemas ketika berada sendirian atau bertemu dengan orang asing. Pada usia 2 tahun mulai tampak perilaku anak yang stereotyped seperti hand flapping, whirling,dan memandang suatu benda atau objek dalam waktu yang lama. Pada usia 3 tahun anak juga belum mau dipeluk. Mereka biasanya menganggap orang lain di sekitarnya sebagai objek. Selain itu anak autis sulit mempertahankan kontak matanya. Namun pada usia 4 – 5 tahun, mulai ada peningkatan. Selain itu tampak self injury atau self stimulation pada anak autis. Tantrums dan agresi juga meningkat. Ketika anak beranjak dewasa, kebanyakan dari anak autis menjadi lebih flexible dalam menunjukkan respons terhadap lingkungan dan memiliki sedikit masalah dalam mengatur perilaku. Bahkan beberapa dari mereka ada juga yang menunjukkan peningkatan dalam mempertahankan interaksinya dengan lingkungan terutama dalam hal komunikasi. Remaja dengan mild autism akan berkembang dengan minat pada orang lain namun memiliki masalah dalam pendekatan dan membuat orang lain puas ketika berbincang dengannya. Akan tetapi remaja dengan severe autism akan tetap menarik diri dari lingkungan. Ia lebih banyak melakukan interaksi dengan anggota keluarga dibandingkan dengan teman-temannya.

Klik About Autism

Simptom-simptom Autis

Gejala-gejala akan tampak makin jelas setelah anak mencapai 3 tahun, yaitu berupa:
Gangguan dalam bidang komunikasi verbal maupun nonverbal:
- terlambat bicara
- meracau dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain
- bila kata-kata mulai diucapkan, ia tidak mengerti apa artinya
- bicara tidak dipakai untuk komunikasi
- banyak meniru atau membeo (echolalia)
- bila menginginkan sesuatu ia menarik tangan terdekat dan mengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya

Gangguan dalam bidang interaksi sosial:
- Menolak atau menghindar untuk bertatap mata
- Tidak mau menengok bila dipanggil
- Seringkali menolak untuk dipeluk
- Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang dan lebih asik main sendiri
- Bila didekati untuk diajak bermain ia malah menjauh

Gangguan dalam bidang perilaku
Pada anak autistik terlihat adanya perilaku yang berlebihan (excessive) dan kekurangan (deficient). Contoh perilaku yang berlebihan adalah adanya hiperaktivitas motorik, berputar-putar, memukul-mukul meja atau pintu, mengulang-ulang gerakan tertentu. Contoh perilaku yang kekurangan adalah: duduk diam bengong dengan tatapan mata yang kosong, bermain secara monoton dan kurang variatif secara berulang-ulang, duduk diam terpukau oleh sesuatu hal. Perilaku yang ritualistik sering juga terjadi.

Gangguan dalam bidang perasaan / emosi:
- tidak ada atau kurangnya rasa empati
- tertawa-tawa sendiri, menangis atau marah-marah tanpa sebab yang nyata
- sering mengamuk yang tidak terkendali (temper tantrum), terutama bila anak tidak mendapatkan apa yang diinginkan, ia bahkan bisa menjadi agresif dan destruktif

Gangguan dalam bidang persepsi sensoris
- mencium-cium, menggigit atau menjilat mainan atau benda apa saja
- bila mendengar suara keras langsung menutup telinga
- tidak menyukai rabaan atau pelukan
- merasa sangat tidak nyaman bila memakai pakaian dari bahan yang kasarGejala-gejala yang digambarkan di atas tidak harus ada semua pada setiap anak autis. Pada anak autis yang berat mungkin hampir semua gejala di atas ada, tapi pada kelompok yang termasuk ringan hanya terdapat sebagian saja dari gejala di atas

Klik:
Social interaction skills
Verbal and non-verbal communication skills
Patterns of behaviour, interests and activities